Wednesday, 3 October 2012

Bahasa Indonesia

Bicara masalah bahasa mungkin kita akan ingat satu kata, yaitu Komunikasi. Ya betul Komunikasi. Dalam berkomunikasi bahasa adalah peran yang amat sangat penting, bagaimana tidak, di Dunia terdapat banyak sekali bahasa yang menyebabkan sulitnya berkomunikasi antara individu yang satu dengan yang lain, oleh karena itu dipilihlah bahasa Internasional yaitu Bahasa Inggris.
Namun pada tulisan kali ini saya tidak membahas mengenai bahasa internasional, tetapi saya akan membahas mengenai Bahasa Kesatuan Kita Bahasa Indonesia. Negara kita merupakan Negara yang kaya akan bahasa, bagaimana tidak, setiap daerah di Indonesia memiliki Bahasa yang berbeda-beda. Ada bahasa Jawa, Batak, Betawi, Sunda, Bugis, Madura dan masiiih banyak lagi.
Namun ada hal yang sangat membanggakan dari keragaman yang dimilik oleh Bangsa Kita, yaitu Persatuan. Dalam segi bahasa Indonesia Memiliki Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia. Jika dilihat dari sejarah Bahasa Indonesia adalah varian bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia dari cabang bahasa-bahasa Sunda - Sulawesi yang digunakan sebagai Lingua Franca di Nusantara  kemungkinan sejak abad-abad awal pengalaman modern.
Bahasa Indonesia sendiri ditetapkan sebagai Bahasa Persatuan Negara Republik Indonesia adalah ketika Peristiwa Sumpah Pemuda, dimana dalam teks Sumpah Pemuda terdapat kata “KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA” yang dibacakan pada waktu Kongres Pemoeda yang diadakan di Waltervreden (sekarang Jakarta) pada tanggal 27 - 28 Oktober 1928.
Dalam berbahasa sendiri di Indonesia dapat dikategorikan menjadi 2 Macam yaitu Bahasa Formal (Baku) dan Non-Formal (Tidak Baku).
1.  Bahasa Formal (Baku) merupakan bahasa yang sesuai dengan EYD (Ejahan yang disempurnakan) dan Bahasa Formal ini biasa digunakan oleh masyarakat Indonesia di Kegiatan-kegiatan Resmi Kenegaraan Wacan teknis seperti dalam laporan resmi, karang ilmiah, buku pelajaran, dan sebagainya.
2.  Bahasa Non-Formal (Tidak Baku) Merupakan bahasa yang biasa digunakan oleh masyarakat di Indonesia sebagai sarana Komunikasi mereka sehari hari, kenapa bias dibilang Tidak Baku ? Sebab banyak tercampur di dalamnya bahasa dari daerah masing masing yang tidak sesuai dengan tatanan pada EYD.

Contoh ejaan baku dan ejaan tidak baku, di mana yang sebelah kiri adalah salah dan yang sebelah kanan adalah betul :
- apotik : apotek
- atlit : atlet
- azas : asas
- azasi : asasi
- bis : bus
- do'a : doa
- duren : durian
- gubug : gubuk
- hadist : hadis
- ijin : izin
- imajinasi : imaginasi
- insyaf : insaf
- jaman : zaman
- kalo : kalau
- karir : karier
- kongkrit : konkret
- nomer : nomor
- obyek : objek
- ramadhan : ramadan
- rame : ramai
- rapor : rapot
- sentausa : sentosa
- trotoar : trotoir

Namun sebagai warga Negara yang baik marilah kita mencintai Bahasa Persatuan Kita yaitu Bahasa Indonesia, setidaknya kita dapat menempatkan diri kita kapan harus Berbahasa baku atau Tidak Baku. Terima Kasih

No comments:

Post a Comment